5 Hal yang Membuat Skripsi Tidak Selesai

Skripsi, kata ini memiliki sejuta harapan bagi mahasiswa tingkat akhir yang tengah menempuh pendidikan tinggi. 

Karena bila bisa melewati skripsi, maka gelar sarjana bisa diraih. Tentunya juga bisa membuat orang tua bangga.

Illustrasi: Mediajurnal.com

Namun dalam proses menyelesaikan skripsi tak jarang mahasiswa menemui sejumlah hambatan. Skripsi kemudian menjadi terbengkalai. 

Gelar sarjana pun makin jauh di mata.

Berikut adalah hal-hal yang sering menghambat skripsi dan membuat skripsi tidak selesai :

1. Topik Skripsi Terlalu Berat


Bagi sebagian mahasiswa skripsi adalah ajang pembuktian. 

Karenanya, mahasiswa kerap mengambil isu-isu yang berat untuk dijadikan bahan penelitian.

Namun persoalannya adalah isu atau bahasan yang diambil tersebut tidak diimbangi dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. 

Sehingga mahasiswa kerap berhenti menyelesaikan skripsinya di tengah jalan.

2. Diterima Kerja


Mahasiswa mana yang tak senang punya uang. 

Apalagi uang itu hasilkan dari jerih payah sendiri. 

Karenanya tak sedikit mahasiswa yang tergoda untuk menerima tawaran kerja atau bekerja saat masih kuliah.

Nah bagi mahasiswa yang sedang bekerja dan sedang menyelesaikan skripsi, membagi waktu diantara keduanya adalah hal yang sulit. 

Biasanya mahasiswa yang terlalu asik bekerja lupa dengan skripsi yang sedang dikerjakan.

3. Putus Cinta



Dunia mahasiswa tak lepas dari dunia percintaan.

Karena dorongan pacar, tak sedikit mahasiswa yang tambah rajin kuliah. 

Namun tak sedikit pula mahasiswa yang tambah malas kuliah karena berpisah dengan pacarnya.

Nah bila persoalan dunia percintaan ini dialami mahasiswa saat sedang menyelesaikan skripsi dan si mahasiswa tidak mampu menyikapi persoalan tersebut secara bijak, besar kemungkinan skripsi menjadi terbengkalai. 

Bahkan mahasiswa menjadi lebih terpuruk karena patah hati.

4. Pembimbing Killer


Mendapatkan pembimbing yang asik dan enak merupakan sebuah anugerah bagi mahasiswa yang sedang skripsi. 

Karena pembimbing yang asik dan enak bisa membuat mahasiswa bersemangat untuk menyelesaikan penelitian dengan benar.

Pembimbing yang enak ini biasanya memberikan solusi atau jalan tengah bila tidak sependapat dengan mahasiswanya. 

Sementara “dosen killer” atau “pembimbing killer” cenderung memaksakan keinginannya kepada mahasiswa. 

Dan banyak kasus mahasiswa meninggalkan skripsinya karena kerap bertentangan dengan si dosen.

5.  Malas


Malas adalah musuh semua orang. 

Begitu juga mahasiswa. 

Namun tak sedikit mahasiswa justru tenggelam dalam rasa malas. 

Mereka lebih memilih nongkrong dengan teman-teman atau tidur di kos-kosan dari pada menyelesaikan skripsi.

Biasanya karena keasikan malas, tahu-tahu sudah setahun skripsi dibiarkan terbengkalai. 

Padahal makin lama skripsi ditinggalkan, makin malas untuk memulai kembali. 

sumber: kabarkampus.com