UNSYIAH DAN ACIAR BAHAS PEMANFAATAN LAHAN KERING

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Australian Centre for International Agriculture Research (ACIAR) membahas pemanfaatan lahan kering di Provinsi Aceh. Pembahasan tersebut turut melibatkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh dan New South Wales Departement of Primary Industries (NWS-DPI) di Kantor Pusat Administrasi (KPA) Unsyiah, Selasa (28/2).

Program Manager ACIAR untuk Asia Pasifik, Dr Robert Edis mengatakan, upaya peningkatan produktivitas pengelolaan air tanah dan dan tanaman lahan kering ini merupakan bagian dari proyek penelitian ACIAR. Penelitian tersebut melibatkan Unsyiah, BPTP Aceh, dan NWS-DPI.  

“Proyek yang bernama Improving Soil and Water and Crop Productivity of Dryland Agriculture Systems of Aceh and NSW diharapkan bisa meningkatkan sumber daya penelitian para pihak yang terlibat,” ujarnya.

Ia mengatakan, pada pertemuan ini akan dievaluasi manfaat yang telah dirasakan masyarakat sejak program ini dimulai. ACIAR berharap dengan adanya proyek ini akan berdampak pada bertambahnya penghasilan masyarakat, khususnya petani.

“Oleh karena itu, kita perlu mengevaluasi sebagai refleksi atau mid term review. Kami juga ingin terus adanya kolaborasi riset supaya program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Robert.

Kepala BPTP Aceh, Ir Basri A Bakar Msi mengungkapkan, saat ini luas lahan kering di Provinsi Aceh sangat luas mencapai 530.638 hektar. Sedangkan dari jumlah lahan kering tersebut yang baru ditanami hanya sekitar 2.563 hektar dan selebihnya masih lahan tidur.

“Maka pembahasan ini penting dilakukan untuk melihat sejauh mana pencapaian proyek yang didanai Australia ini terlaksana sejak tahun 2014. Proyek pertanian ini sangat relevan untuk meningkatkan produksi pangan di Aceh maupun nasional,” paparnya.

Menurutnya, proyek ACIAR ini fokus pada kegiatan penelitian dan perbaikan lahan pertanian di Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan Bireuen. Lahan kering dinilai memiliki potensi besar dalam pemanfaatannya untuk mengatasi kejenuhan pada pemanfaatan lahan yang diairi irigasi. Pemerintah Indonesia pun sudah melirik pemanfaatan lahan kering agar dapat meningkatkan produksi beras sehingga tercapai ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr Nazamuddin MA mengatakan, Unsyiah bangga terhadap proyek ACIAR yang telah berjalan selama ini dan berhasil menggandeng beberapa instansi. Ia berharap proyek ini bukan semata fokus pada riset penelitian, tetapi juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan produktivitas lahan kering.

“Saya berharap penelitian ini dapat menghasilkan rekomendasi dan kebijakan baru, sehingga dapat berguna bagi pemerintah untuk mensejahterakan para petani,” pungkasnya.

Hadir dalam pertemuan ini Dr Malem McLeod dari NWS-DPI, Dr Edi Husen MSc dan Dr Yiyi Sulaeman MSc dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), Ir Putu Wardana MSc dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslibangtan), dan tim ACIAR Unsyiah.


Sumber: unsyiah.ac.id